- Home>
- komputer dan masyarakat >
- ETIKA PROFESI :HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN, PROFESI, PROFESIONELISME DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Posted by : Unknown
Selasa, 15 Desember 2015
Perkembangan dunia teknologi khususnya komunikasi tentunya telah banyak membantu berjuta-juta penduduk dunia untuk saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan semakin lama, kita dapat berkomunikasi dengan teman, keluarga maupun relasi bisnis kita dengan harga yang murah dan dengan kualitas yang cenderung meningkat.
Namun teknologi ini untuk sebagian orang justru memberikan
dampak negatif terhadap kualitas dari hubungan yang mereka jalin. Bagaimana
tidak, belakangan ini masyarakat lebih nyaman mengumpulkan teman-teman didunia
maya daripada aktif pada kegiatan-kegiatan organisasi riil yang dapat
memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih kongkrit dan intents.
Pengaruh globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap bagaimana
hubungan antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi, salah satu contoh sesuatu yang
selalu mengalami pembaharuan dan mudah digunakan adalah peralatan teknologi.
PEKERJAAN
Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk
tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Manusia perlu
bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Dengan bekerja seseorang akan
mendapatkan uang. Uang yang diperoleh dari hasil bekerja tersebut digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh sebab itu, uang tersebut harus berasal
dari hasil kerja yang halal. Bekerja yang halal adalah bekerja dengan cara-cara
yang baik
dan benar.
Jenis pekerjaan ada bermacam-macam. Ada pekerjaan menghasilkan barang dan ada pula pekerjaan yang menyediakan jasa. Pekerjaan menghasilkan barang dapat dilihat hasilnya. Adapun pekerjaan memberikan jasa hanya dapat dirasakan manfaat dari layanannya.
Berikut ini adalah beberapa jenis pekerjaan yang biasa kita temui dalam keseharian kita:
Jenis pekerjaan ada bermacam-macam. Ada pekerjaan menghasilkan barang dan ada pula pekerjaan yang menyediakan jasa. Pekerjaan menghasilkan barang dapat dilihat hasilnya. Adapun pekerjaan memberikan jasa hanya dapat dirasakan manfaat dari layanannya.
Berikut ini adalah beberapa jenis pekerjaan yang biasa kita temui dalam keseharian kita:
1.
Petani
2.
Nelayan
3.
Peternak
4.
Guru
5.
Dokter
Pekerjaan dalam arti luas adalah
aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah
pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi
seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim
dengan profesi.
PROFESI
Profesi adalah
suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan
(occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,
Profesi
adalah pekerjaan atau
bidang pekerjaan yang menuntut pendidikan
keahlian intelektual tingkat tinggi
dan tanggung jawab etis
yang mandiri dalam
praktiknya.
Seseorang disebut profesional bila ia
memenuhi 10 kriteria. Adapun kreteria itu antara
lain:
- Profesi harus memiliki keahlian khusus. Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain. Artinya, profesi itu mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian yang khusus untuk profesi itu. Keahlian itu diperoleh dengan mempelajarinya secara khusus; dan profesi itu bukan diwarisi.
- Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu. Profesi dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban; sepenuh waktu maksudnya bukan part-time. Sebagai panggilan hidup, maksudnya profesi itu dipilih karena dirasakan itulah panggilan hidupnya, artinya itulah lapangan pengabdiannya.
- Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya, profesi ini dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya terbuka. Secara universal pegangannya diakui.
- Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri. Profesi merupakan alat dalam mengabdikan diri kepada masyarakat bukan untuk kepentingan diri sendiri, seperti untuk mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan. Jadi profesi merupakan panggilan hidup.
- Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif. Kecakapan dan kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran profesi itu terhadap kliennya.
- Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya. Otonomi ini hanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan seprofesinya. Tidak boleh semua orang bicara dalam semua bidang.
- Profesi hendaknya mempunyai kode etik, ini disebut kode etik profesi. Gunanya ialah untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas profesi. Kode etik ini tidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang profesi dan juga masyarakat.
- Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani.
- Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas profesi itu.
- Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain. Sebenarnya tidak ada aspek kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi. Hal ini mendorong seseorang memiliki spesialisasi.
PROFESIONALISME
Profesionalisme (profésionalisme)
ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan
lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh
seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna
berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku,
kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki
dua criteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu
merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Artinya seseorang dapat
dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut,
yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan
yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
Dalam
konteks bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan
Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi
bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi.Istilah dalam pengertian
modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard
Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa
"teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan
menyebutnya teknologi informasi (TI). ".Beberapa bidang modern dan muncul
teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika, ''Cloud
Computing'', sistem informasi global, Skala besar basis pengetahuan
dan lain-lain.
Secara implisit dan eksplisit IT tidak sekedar berupa teknologi
komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi.Dengan kata lain, yang
disebut Teknologi Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan
Teknologi Telekomunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PROFESI
Profesi merupakan bagian dari
pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Sebagai contoh,
pekerjaan staff administrasi tidak masuk dalam golongan profesi karena untuk
bekerja sebagai staff administrasi seseorang bisa berasal dari berbagai latar
belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, sedangkan akuntan merupakan
profesi karena seseorang yang bekerja sebagai akuntan haruslah berpendidikan
akuntansi dan memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di kantor akuntan.
Istilah profesi telah dimengerti
oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau
jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan
keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan
memiliki profesi yang sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari
pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat
disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teknik intelektual yang merupakan
hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.
HUBUNGAN ANTARA PROFESI DAN PROFESIONALISME
Seorang yang profesional adalah
seseorang yang menjalankan profesinya secara benar dan melakukannya menurut
etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku pada profesinya tersebut.
Untuk menjadi seorang profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut
untuk memiliki beberapa sifat sebagai berikut :
1. Memiliki komitmen tinggi
Seorang profesional harus mempunyai
komitmen yang kuat dalam menjalankan profesinya.
2. Tanggung jawab
Seorang profesional juga haruss
bertanggung jawab penuh terhadap profesinya.
3. Berpikir sistematis
Seorang profesinal harus berpikir
sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
4. Penguasaan materi
Seorang profesional harus menguasai
secara mendalam, bahan dan materi yang berhubungan dengan profesinya.
5. Menjadi bagian masyarakat profesional
Seorang profesional harus menjadi
bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya.
Titik penekanan dalam
profesionalisme adalah penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen
beserta strategi penerapannya. Kata isme dalam profesionalisme berarti paham.
Ini berarti pula bahwa nilai-nilai profesional harus menjadi bagian dari jiwa
seseorang yang mengemban sebuah profesi.
Dalam menjalankan profesinya
seseorang yang bekerja dalam bidang TI harus memiliki beberapa persyaratan
profesionalisme seperti :
1. Dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya
2. Penguasaan kiat-kiat profesi yang
dilakukan berdasarkan riset dan praktis
3. Pengembangan kemampuan profesional
berkesinambungan.
Dengan adanya persyaratan
profesionalisme tersebut, perlu adanya paradigma baru untuk melahirkan
tenaga-tenaga profesional yang memiliki kepribadian matang dan berkembang,
penguasaan ilmu yang kuat, dan keterampilan.
KESIMPULAN
Dari ulasan diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan
teknologi informasi saling berhubungan satu sama lain, karena profesi merupakan
bagian dari pekerjaan yang harus dijalankan dengan sesuai dengan etika dan
garis-garis profesionalisme, dalam hal ini adalah profesionalisme dalam
menjalankan suatu profesi di bidang teknologi informasi. Mustahil perkembangan
TI saat ini terjadi jika tidak ada profesionalisme para pelaku di bidang TI.
Makasiih kak, artikelnya sangat membantu. Saya Shella Munira 1811500022 mahasiswa Stmik Atma Luhur dan jangan lupa ya kunjungi website kami https://atmaluhur.ac.id :)
BalasHapusBagus kak 🙏
BalasHapustambah semangat belajar klo website nya wallpaper anime hehehe
BalasHapus